Powered By Blogger

Rabu, 05 Januari 2011

Minggu, 2 Januari 2011: senang dan sedih tak berimbang

Hari ini hari libur terakhir. Kenapa? Kerena mulai besok gw akan kembali sibuk di dalam dunia perkuliahan, menjalani masa semester padat, mengasah kognisi biar enggak tumpul di semester 4 nanti hehehe

Hari ini gw mulai dengan Gereja. Hahaha enggak tahu kenapa, rasanya begitu bangun... Gw terdorong untuk langsung mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke Gereja. Entah apa yang menyebabkan semua itu. Tapi gw rasa baik, dan enggak ada salahnya kalau hari ini dimulai dengan misa minggu pagi :)

Jalan kaki ke Gereja, sesampainya gw di Gereja langsung duduk di tempat biasa. Segera setelah duduk, berdoa mohon penyertaan Yang Kuasa agar bisa total di dalam misa, mengahturkan ujud dan ucapan syukur. Gw misa selama kurang lebih satu setengah jam. Kalau misa minggu pagi akhir-akhir ini lebih baik (tapi enggak bagus juga) jadi yaah lumayan bisa gw hayati hehehe

Tapi yang penting buat gw misa itu adalah saat dimana gw bisa berkomunikasi dengan Sang Pencipta dengan cara gw sendiri. Enggak lupa dan selalu gw persembahkan misa ini untuk ayang; mendoakan agar ayang selalu di dalam lindungan Tuhan, mendapatkan segala sesuatu yang terbaik, dan hidup penuh sukacita.

Gw pribadi jarang minta sama Tuhan kalau buat gw. Biasanya gw hanya ambil sepersekian persen dari berkah misa, untuk gw bisa semangat jalani dan perjuangkan hidup ini. Sisanya buat ayang. Karena gw pikir kalau gw enggak bisa, Tuhan pasti bisa. Dengan kata lain gw percaya bahwa Tuhan itu ada melihat dan menjaga setiap mahluk ciptaan-Nya :)

Aduuuh malah jadi khotbah hahaha selesai misa, gw langsung pulang. Berganti pakaian, dan kemudian mengurung diri di dalam kamar. Segera gw ambil Hp dan me time. Gw enggak sms ucapkan selamat pagi ke ayang, karena gw pikir ayang pasti enggak akan bales. Jadi ya udah pagi ini gw me time aja sambil ditemenin sama tv yang menayangkan berbagai macam acara kartun hehehe :p

Enggak ada niat untuk ngontak ayang sama sekali. Tapi jujur sebenarnya hati ini takut, sedih, enggak percaya kalau sudah Januari. Gw lihat ke dinding kamar, terdapat kalender. Gw tatap kalender tersebut dengan pandangan yang hampa. Enggak beberapa saat, tanpa gw sadari tiba-tiba setetes air mata jatuh membasahi pipi.

Selanjutnya air mata keluar dengan intens secara berkala. Dengan kata lain, karena memandang kalender gw merasa sedih dan akhirnya menangis. Seharian ini hanya air mata yang keluar, dan otak enggak henti-hentinya memutar memori kenangan gw dan ayang dan ratio sisa waktu yang gw punya untuk masih bisa bersama dengan ayang.

Jadilah hari ini gw hanya tengkurap di kamar, mencoba mengatasi sedih ini. Namun apa daya diri ini tak mampu membendung tetesan air mata. Saat sedang asyik-asyiknya bersedih (hahaha gila lu Nas! Sedih dibilang asyik), tiba-tiba Hp bergetar, menandakan ada sms yang masuk.

Saat gw lihat layar Hp, ternyata itu ayang yang sms. Dia menanyakan seputar butik sama gw. Perbincangan kami memang hanya seputar itu. Enggak pernah kami bahas arah hubungan atau prediksi masa depan. Terkesan seperti tidak pacaran... Sedih si sebenarnya, tapi gw juga enggak bisa maksa ayang untuk merasakan apa yang sedang gw rasakan :(

Jam demi jam berlalu, menit demi menit berganti. Singkat kata hanya diam di dalam kamar dan hari berubah menjadi gelap (sudah malam maksudnya). Hari ini tanggal dua dan besok tanggal tiga. Biasanya gw akan sempatkan atau bahkan niatkan diri untuk berjaga sampai pukul 24.00 untuk ucapkan happy anniversary ke ayang. Tapi sepertinya gw sedang enggan. Perasaan sedih hari ini membuat gw ingin segera menutup hari ini.

Malam ini gw juga sebal dengan bokap-nyokap. Mereka lebih memperhatikan kakak gw yang udah menikah dibandingkan dengan gw. Itulah kenapa gw enggak pernah mau kalau di suruh kumpul bareng. Karena sadar atau enggak, bokap-nyokap tuh lebih care sama kakak gw dan suaminya. Setiap kali dateng nyokap masak buat mereka. Sementara gw? Boro-boro! Masak sendiri iya! Berasa seperti anak tiri gw.

Udah sedih karena mau ditinggal ayang... Di rumah juga mendapatkan perbedaan perlakuan... Membuat gw semakin yakin bahwa tahun ini semuanya enggak akan mudah. Hal mudah pun mungkin akan terasa sulit untuk gw. Gw enggak dapat support lagi. Semua orang terdekat gw pergi. Jujur gw merasa seperti dimanfaatkan oleh mereka: di saat mereka butuh mereka cari dan minta gw supaya bisa ada buat mereka. Tapi di saat gw butuh... Mereka enggak pernah ada buat gw :'(

Sedih rasanya, harus menutup hari lebih awal. Harus gw lakukan untuk mengindari stress berlebihan. Jadi hari ini gw akhiri sekitar jam setengah 9 malam. Gw coba tidur di dalam perasaan yang enggak menentu. Semua yang gw alami ini gw ceritakan ke Dewi, teman galau gw dan intinya dia mengatakan bahwa gw harus bisa hadapi semua itu untuk survive.

Hari ini kesedihan datang bertubi, baik di dalam pikiran, maupun fakta nyata. Apa yang harus gw syukuri dari hari ini? Jika gw muluk-muluk dan gemar akan sebuah kesempurnaan tentu enggak akan ada yang bisa gw syukuri. Tapi tetap saja terima kasih Tuhan atas hari ini, atas hidup dan semangat pergi ke Gereja pagi ini. Terima kasih juga atas kecemasan dan gejolak perasaan yang menandakan bahwa gw ini enggak mati rasa sebagai manusia :') terima kasih juga untuk teman-teman yang memberikan dukungan; dan untuk ayang terima kasih atas kesempatan berbalas sms. Walau yang dibicarakan hanya seputar butik, tak apalah... Setidaknya hari ini perbincangan bermula darimu, bukan dariku; dan sepertinya hari-hari ke dapan aku juga akan lebih banyak diam. Aku enggak mau kamu sedih. Kalau kamu memang harus pergi ya sudah pergilah dengan hati yang mantab...

Hari ini aku sadar kalau ternyata aku ini sendiri. Keberadaan orang lain menjadi sebuah hal yang abu-abu. Apakah benar mereka ada untukku, atau aku yang ada untuk mereka? Hanya Tuhan yang tahu. Tapi biar begitu, aku menyayangi mereka lebih pasti daripada aku menyayangi diriku sendiri. Terutama kamu yaang... Honestly I Love you much. Tapi faktanya... Aku sendiri... Orang lain lebih sibuk menaruh atensinya pada orang lain. Pada dunia yang sama sekali tidak dapat aku jangkau...

Kegalauan yang luar biasa... Yaaah seperti inilah rasanya gw hari ini. ada di tengah keramaian tapi merasa sangat kesepian. Tidak punya bahu untuk bersandar. Hanya jadi alat untuk membuat orang lain senang, dan sesaat larut dalam kesenangan mereka. Sedih dan senang yang tak berbimang :') Tapi satu hal yang gw yakin pasti. Esok lebih baik. Biarlah yang berlalu jadilah berlalu... Esok mempunyai caranya sendiri untuk memberikan harapan. Terima kasih Tuhan untuk esok :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar