Powered By Blogger

Selasa, 08 November 2011

Sabtu, 29 Oktober 2011: hari terakhir! Nafas lega? Ternyata enggak juga. Rasa rindu menggila :(

Akhirnyaaa sampai juga gw di hari terakhir pelatihan. Enggak terasa kalau tiga hari pelatihan berlalu dengan cepat. Untuk pagi hari ini, gw merasa bisa jauh lebih santai dari pagi sebelumnya. Karena kalau kemarin gw harus siapkan sound untuk senam... Pagi hari ini gw enggak perlu lakukan apa-apa. Hanya saja semua kegiatan yang tidak dilakukan pada hari ini itu sudah pasti memiliki kegiatan pengganti. Tapi enggak apa, yang penting gw enggak perlu lagi bangun pukul setengah lima pagi hehehe.. Begitu bangun gw langsung mencoba untuk sadarkan diri. Mengingat apa yang harus gw lakukan pada pagi hari ini dan enggak tanpa rencana untuk pagi ini kembali terucap di dalam hati ucapan selamat pagi untuk Virgine tersayang hehe jadinya gw sempat berdoa sejenak. Pagi ini seperti adakan pembicaraan singkat. Bayangkan kalau Virgine ada di sana. Menyampaikan rasa rindu hehe :')

Yaa pagi ini gw mulai hari dengan rindu yang ada di dalam hati. Segera setelah selesai doa, gw kayak enggak tahu sedih atau apa. Tapi gw merasakan kalau mata ini basah hehehe.. Gw usap. Gw coba tarik nafas panjang dan hembuskan dengan mantab dalam satu hembusan. Di dalam hati gw katakan "semangat Nas!" dengan segera setelah merasa siap untuk involve kembali dalam pelatihan hari ketiga ini, gw langsung masuk ke dalam ruang penyimpanan perlengkapan. Mengambil spanduk dan tripod kamera. Setelah itu gw langsung keluar dari dalam rumah SS. Tapi sebelum itu gw enggak lupa bangunkan semua rekan satu profesi. Gw bangunkan Aloi dan Eto. Yaa sama seperti yang sudah-sudah.. Eto lebih susah untuk dibangunkan. Tapi enggak apa. Sepertinya pagi ini gw masih bisa meng-handle semua peran penting SS hehehe.. Dengan segera gw pindah lokasi ke dalam ruang makan. Gw letakkan semua perlengkapan yang tadi gw bawa dan akhirnya dengan segera gw punya insiatif untuk masuk ke dalam kegiatan sweeping ruang tidur peserta. Tadinya mau lakukan sendiri. Tapi mendadak enggak tahu dari mana yaa, Eto muncul. Jadi yaa sekalian saja gw mintai bantuannya hehe..

Dengan segera gw malakukan sweeping. Berjalan menuju ke ruang tidur para peserta. Tapi karena gw sama Eto itu pria. Jadinya untuk yang perempuan gw langsung minta bantuan Aloi hehehe.. Jadinya dari yang rencananya cuma sweeping seorang diri.. Itu batal! Gw jadi kerja dengan semua rekan SS gw hehehe dengan segera langsung lakukan sweeping. Selama kurang lebih sepuluh menit kami lakukan sweeping. Yaa agak enggak memuaskan sih hasilnya. Karena barang yang tertinggal itu harus dipungut ulang dari kantong sampah. Jijik sih tapi yaa ini sudah bagian dari tugas. Jadi yaa tetap harus total. Hanya gw yang ngubek-ngubek sampah hahaha udah enggak mikir lagi deh harus kayak apa, yang penting sweeping yang gw lakukan ini total hehe.. Selesai sweeping yaa gw kembali masuk ke dalam ruang makan. Gw persiapkan semua perlengkapan untuk acara selanjutnya.

Selagi anak-anak peserta pelatihan melakukan operasi semut di sekitar lokasi wisma, gw siapkan semua perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan foto perpisahan bersama. Jujur seumur hidup gw, ini adalah pengalaman pertama bagi gw untuk menggunakan kamera profesional dnegan beragam embel-embel gadgetnya hehehe.. Yaa enggak susah sih buat gw. Hanya pasang tripod dan kamera SLR menjadi satu set standing camera gitu. Selesai dan sempat lakukan uji ambil foto selama beberapa menit. Setelah siap, gw menunggu semua peserta selesai dengan kegiatan operasi semut mereka. Hingga pada akhirnya para peserta siap untuk berfoto. Setelah oleh fasilitator pelatihan mereka diminta untuk berbaris. Siap dan tibalah giliran gw untuk masuk ke dalam peran yang cukup penting. Gw dengan segera langsung menjadi tukang foto hahaha kalau bahasa kerennya itu yaa bisa dikatakan seorang fotografer hehehe dengan segera mengambil beberapa gambar dan akhirnya selesai hehehe.. Sesi foto hanya berlangsung selama beberapa menit. Dengan menggunakan spanduk batch sebagai bentuk pendukung pelatihan, dan acara foto-foto pun selesai.

Sampai di sini tugas SS sudah selesai. Semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk hari ini sudah siap di aula. Hanya tinggal memindahkan bundelan sertifikat yang sudah terbungkus rapi dengan plastik. Sekitar pukul sepuluh, akhirnya kami semua sampai pada puncak acara pelatihan. Dengan segera saja kami adakan perpisahan dengan acara salam-salaman di aula utama. Selama beberapa puluh menit dan dengan selesainya salam-salaman ini berakhir sudah tugas gw dalam seluruh kegiatan pelatihan YPB batch 15 ini hahahaha yaa harapan gw sih begitu adanya. Tapi yaa sudah berkali-kali gw katakan kalau harapan itu tidak pernah sejalan dengan kenyataan. Berdasarkan pengalaman gw bisa berkata demikian hehehe ternyata memang benar. Secara keseluruhan tugas gw memang sudah usai. Tapi ada tugas lain yang mendadak gw terima langsung dari ketua pelaksana seluruh pelatihan ini. Dia minta supaya gw mencari antimo. Yaa mau enggak mau gw cari. Jujur capek sih. Karena takut macet jadinya gw lari ke atas. Ke RSUD cimacan, mini market, dan warung di dekat wisma. Terbelilah beberapa puluh sachet antimo anak hahaha..

Capek banget lari-larian. Ibarat gw yang sudah enggak pernah jogging. Tapi harus lari-larian macam ini itu damn banget buat gw hahaha.. Tapi gw senang karena bisa membantu pelatihan ini sukses sampai akhir. Dengan segera setelah selesai dengan urusan membeli antimo, bis rombongan peserta pun berjalan pulang dan pelatihan batch gw pun selesai sudah hahaha tinggal hutang membuat laporan sebagai seorang koordinator yang gw rasa harus dilunasi dengan segera hehehe.. Selesai dong yaa.. Harusnya kalau dari batch pertama dan kedua yang gw ikuti selama berturut-turut itu, selesai diadakannya pelatihan itu pasti akan dilakukan evaluasi. Tapi enggak tahu kenapa.. Mungkin karena semuanya sudah sangat ingin segera pulang ke Jakarta. Jadi yaa enggak ada deh tuh evaluasi evaluasi-an hahahaha yang ada semua panitia batch 15 sibuk dengan barang bawaanya masing-masing. Yaa gw juga langsung saja balik ke dalam rumah SS dan packing hehehe gw juga ingin cepat-cepat pulang ke rumah hehehe :p selesai packing gw juga sempat lakukan pengecekkan pada mobil. Yaa kali-kali saja ada sesuatu yang kurang dan perlu ditambahkan. Akhirnya selama kurang lebih dua puluh menit gw cek mobil dan sekarang mobil siap untuk gw bawa pulang ke Jakarta hehe..

Tadinya gw hanya ingin mengantar Aloi pulang. Sebagai bentuk ucapan terima kasih karena selama pelatihan berlangsung gw dibantu dengan sangat baik sama teman kerja gw yang satu ini hehehe.. Tapi rupanya ada pihak lain yang menyarankan beberapa orang agar bisa menumpang sama gw juga. Jadinya dari rencana awal itu berubah derastis. Gw harus mengantar banyak pihak, termasuk semua dosen yang terlibat dalam pelatihan batch 15 ini. Ahh yaa sudahlah enggak apa. Dalam hati bisa gw anggap ini sebagai jalan-jalan. Tapi yaa gimana nanti jadinya yaa gw enggak bisa jamin. Sampai dengan saat ini, gw masih oke oke saja dengan mereka yang nebeng. Toh gw enggak merasakan firasat apa pun dengan adanya mereka yang menumpang ini hehehe.. Tapi yang baru siap sepenuhnya untuk pulang itu baru gw seorang. Jadi ya menunggu yang lain bersiap. Akhirnya yang bersama dengan gw itu cabut dari wisma YPB pada pukul dua sore hari ini. Kenapa sore? Karena katanya supir bis wisma yang tadi mengantar jemput para peserta.. Jam dua sore saat hari sabtu itu adalah waktu yang baik untuk turun. Mengingat adanya mekanisme buka tutup jalan yang kalau kena itu sangat menyebalkan rasanya. Gw sudah pernah rasakan buka tutup lebih dari sekali maka dari itu yaa gw nurut saja. Karena kalau sampai kena buka tutup lagi itu yaa jujur-jujuran saja nih.. Rasanya itu enggak enak. Nunggu lama dan capek hehehe cukup bagi gw nunggu lama itu untuk satu hal saja. Untuk cinta, untuk ayang. Kalau bisa yang lain jangan lantas juga membuat gw menunggu hehehe *enggak mau susah* wkwkwk :p

Barulah setelah semua siap, mobil langsung penuh dan gw langsung tancap gas menuju ke Jakarta. Ehh enggak deng menuju ke Serpong hehehe.. Yaa gw juga enggak tahu sih. Kenapa gw mau lakukan ini. Rumah gw dimana, tapi gw mengemudi kemana. Itu yaa kayak sesuatu yang enggak bisa ditanya kenapa. Cabut dari wisma dan awalnya itu lancar. Sampai pada akhirnya menjelang taman safari... Mobil gw kena buka tutup hahaha sedang dalam prosesi buka 1 arah untuk naik. Jadinya yaa mau enggak mau stuck. Lucunya saat stuck itu, gw dapat candaan yang seru dari para penumpang. Mulai dari mereka yang secara random membeli kacang, sampai membeli rujak yaa itu sangat parah sih yaa hahaha tapi untungnya gw sih enjoy dengan semua itu. Sampai akhirnya jalan bertukar keadaan. Saat mekanisme turun satu arah diberlakukan, gw langsung manfaatkan kesempatan ini dengan baik. Sampai pada akhirnya bisa dengan segera keluar dari kawasan puncak dan masuk ke dalam toll. Tapi saat mau masuk gerbang toll itu yaa macet lagi. Gw enggak tahu kenapa. Tapi yang pasti jalan, walau hanya perlahan hehehe setelah lewat gerbang toll itu yaa gw bisa dengan lebih leluasa bekerndara karena lancar.

Sore hari ini gw merasa seperti seorang supir travel. Enggak tahu kenapa, gw jadi iya iya saja untuk hantar mereka semua. Mulai dari singgah dibilangan cilandak. Menurunkan satu orang teman yang bisa dikatakan mungkin sebuah kebetulan juga merupakan teman SMA Virgine. Bisa dikatakan teman baiknya Virgine. Yaa gw enggak tahu sih kalau akan sekampus dengan dia dan satu kepanitiaan juga dengan dia dalam pelatihan YPB tahun ini hahaha yaa sudahlah.. Itu hanya sebuah kebetulan. Enggak ada makna khusus hehehe karena dia bukan Virgine hehe *tetep yaa Nas.. Maunya langsung disebut hahaha* yaa iya dong! Hehe :p dan akhirnya lepas dari cilandak, terus lanjut turunkan penumpang satu persatu. Dengan rute yang sejalan sampai ke teras kota di BSD city. Gw sendiri juga bingung kenapa gw bisa sampai sana. Yang jelas begitu sampai di BSD gw itu dapati hari sudah menjadi malam. Hanya antar-antar semua penumpang sampai akhirnya dari seprong gw harus balik ke rumah seorang diri. Hanya di temani alunan musik dari radio dan jujur itu membuat gw sampai pada sebuah fase di mana gw sama sekali enggak bisa kendalikan diri. Keinginan untuk bertemu sama Virgine itu pecah menjadi sebuah bentuk agresivitas yang enggak pernah gw bayangkan sebelumnya.

Memang sebelumnya hal macam ini belum pernah terjadi. Jadi gw pikir kayaknya gw akan mengalami sebuah impact besar atas agresivitas yang gw rasakan ini. Entah karena apa. Tapi rasanya itu sedih saja. Secara otomatis sadari kalau ternyata selama ini gw kesepian. Sangat ingin bisa bertemu dengan Virgine tersayang. Jadinya gw di mobil itu kayak teriak-teriak sendiri. Gw juga berkendara dalam kecepatan tinggi. Bukan di toll jagorawi tapi kecepatannya sampai pada 165 km / jam selain itu semua yang gw lakukan ini juga gw laporkan dalam twitter. Singkat kata, dalam keadaan gundah gulana.. Gw berkendara dalam kecepatan tinggi dan sambil twitteran. Sebuah perilaku yang seharusnya enggak dilakukan sama orang yang sayang nyawa. Tapi kayaknya malam ini gw sedang enggak sayang nyawa. Enggak ada deg-deg-annya sama sekali. Padahal gw juga bukan pembalap. Hanya seorang pengendara biasa yang alami gundaj gulana. Apa mungkin karena ini adalah malam minggu? Yaa enggak ada yang tahu secara pasti. Gw juga enggak hehe tapi yang jelas selama ngebut dan twitteran itu, teman-teman banyak yang meminta supaya gw tenang dan enggak lakukan kegiatan perengang nyawa macam ini.

Bodohnya gw pada malam ini adalah semua itu enggak gw hiraukan. Gw malah tetap saja berkendara semakin cepat dan semakin gencar untuk twitteran. Sampai akhirnya gw berhasil sampai di rumah. Puji Tuhan sampai dengan selamat. Tapi jujur semua itu membuat gw lelah. Dengan segera begitu sudah sampai di parkiran rumah, gw langsung keluar, keluarkan semua barang bawaan dan langsung kunci pintu mobil secara central. Langsung cabut ke rumah. Gw masuk dan sempat bertemu sama bokap nyokap. Setelah itu gw gebyar gebyur selama 10 menit. Selesai dan langsung kembali ke dalam kamar. Gw berganti pakaian dan dengan segera mencoba untuk tenangkan diri. Jujur malam ini gw merasa down sangat. Sampai akhirnta gw sempatkan diri untuk kembali membuka twitter. Gw dapati tampaknya dek Hana merasa khawatir dengan gw. Dia tanya gw kenapa. Gw jawab enggak apa. Lantas dia tahu kalau tadi gw sudah menyetir dalam keadaan gundah gulana. Dia minta supaya gw enggak nge-tweet lagi. Tapi yaa kayaknya mention itu telat. Sekarang gw sudah ada di rumah dan sudah rebahan meratapi nasib cinta yang merindu karena belum juga bisa bertemu macam ini ahahaha agak bodoh juga sih saat gw membuat entri ini dan melihat bagaimana kacaunya gw pada saat ini hehe.. Ahh yaa sudahlah yaa ini juga memang pengalaman yang cukup signifikan buat gw.

Akhirnya semakin malam, rindu yang gw rasakan semakin enggak menentu. Semakin menggila dan sama sekali enggak jelas. Gw hanya bisa termenung terdiam di dalam kegelapan kamar. Sepi... Cuma satu rasa itu yang dominan menemani rindu yang ada di hati. Yaa akhirnya gw hanya bisa tetap diam. Terdiam tanpa banyak bicara mungkin mulut enggak bicara tapi hati sedang berteriak mencari dimana gerangan cinta kini berada. Sedih... Malam hari ini gw cuma bisa nangis. Setiap ditanya sama temen-temen gw bilang kalau gw enggak apa-apa. Gw merasa kayaknya cukup gw saja yang berkutat dengan rasa ini. Pada akhirnya gw enggak bisa bertahan lama pada malam ini. Sekitar pukul setengah 9 malam hari ini gw langsung mantabkan diri untuk dengan segera menutup hari. Sedih... Sama sekali enggak tahu harus katakan apa. Tapi pada malam hari ini gw hanya bisa mengucapkan selamat malam sama Virgine. Masih dengan suasana hati yang sendu, tapi pada akhirnya selesai ucapkan gw hanya bisa usap mata yang sedari tadi sudah basah. Gw bersiap untuk segera tidur. Tetap dengan diam gw pejamkan mata dan akhirnya gw pun tidur. Merasa sudah enggak bisa lagi bertahan lebih lama untuk lalui hari dengan semua kegundah gulanaan ini. Jadi mungkin tidur adalah escape terbaik yang bisa gw lakukan hehe.. :')

Hari yang campur aduk! Semua rasa ada di sini. Gw sendiri juga bingung kenapa semua ini bisa gw alami. Gw enggak tahu kenapa dari yang awalnya senang di Cimacan menjadi sangat tidak menyenangkan saat sudah kembali ke Jakarta. Kembali sangat merindukan Virgine dan nyaris mencelakakan diri sendiri. Bahkan sampai membuat dek Hana cemas dan khawatir. Gw sendiri enggak tahu apakah benar-benar gw ini dicemaskan, atau karena perilaku gw malam ini secara normal mampu mencemaskan. Yaa enggak tahu lah.. Intinya hari ini berakhir dengan diri yang down, deep down banget. Enggak tahu bisa sampai kapan. Tapi yang pasti sih kayaknya memang enggak hanya mental. Karena rindu ini fisik pun bisa down. Jujur malam ini gw merasa lemas. Tapi beruntung enggak ada penyakit lagi yang turut serta hehe.. Terima kasih Tuhan untuk hari ini. Terima kasih untuk hidup yang diperpanjang. Terima kasih untuk segalanya. Untuk suksesnya pelatihan hari ketiga. Untuk kesabaran dengan kemacetan di puncak. Untuk will yang enggak jelas sehingga gw sampai ceritakan tentang Virgine di perjalanan antar para penumpang tersebut, saking herannya mereka rumah gw di mana tapi main sampai ke mana. Untuk keselamatan diri sekali pun hari ini kesannya gw sangat enggak sayang nyawa. Untuk cerita, canda, tawa, suka, duka, dan air mata. Juga terima kasih untuk semua orang, teman-teman, sahabat, adek-adek angkat gw yang hadir pada hari ini. Makasi untuk kalian. Maaf karena gw sama sekali enggak menggubris atensi yang kalian berikan. Mungkin karena memang gw terlalu fokus untuk menggudah gulanakan diri hehehe :')

Dan buat Virgine, terima kasih karena setelah beberapa hari ini aku enggak ucapkan salam sama kamu... Pada hari ini kamu kembali menjadi pembuka dan penutup hari. Yaah mungkin apa yang aku alami di malam ini memang lebih karena aku sangat merindukan kamu. Aku sangat ingin bertemu dengan kamu. Maka dari itu aku katakan kalau mungkin yaa hari ini aku alami puncak rindu paling gila. Aku nyaris enggak sayang nyawa. Beruntung aku selamat. Tapi aku sadar kalau sebenarnya aku memang enggak sama sekali bisa melupakan kamu. Selalu saja ada yang bisa membuat aku kembali sama kamu. Itu aku sekarang. Kalau kamu yaa aku enggak tahu dengan pasti. Tapi aku harap kamu baik-baik saja di sana. Semoga hari kamu menyenangkan dan penuh dengan kebaikkan. Semoga tidak seperti aku. Yaa tapi aku enggak bisa pungkiri yaa mungkin itu dorongan bawah sadar yang sama sekali tidak terbendung lagi. Aku harap sih kamu mengerti kenapa aku begini. Haaaah... Sayang kamu yaang! Rindu sangat dengan kamu! Kapan kita bisa bertemu. Aku hanya bisa menahan diri untuk tidak menjadi gila dengan semua ini. Beruntung teman-teman ada untuk membantu hehe.. Take care yaa kamu! Tetap ceria dan tetaplah bahagia kamu di sana. Di sini aku terus dukung kamu dengan doa. Sampai jumpa lagi di saat yang tepat hehe :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar