Powered By Blogger

Selasa, 21 Desember 2010

Senin, 20 Desember: I keep that pomise :')

Senin yang enggak gw sangka-sangka. Semua bayangan masa depan yang penuh ktidak pastian dipastikan hari ini. Enggak tahu kaya apa rasanya, semua berjalan begitu saja semua yang terjadi hari ini pada akhirnya hanya bisa membuat gw menghitung mundur dan memanfaatkan sisa waktu yang ada sebaik mungkin. Karena apa yang orang bilang tentang waktu memang benar. Mereka kejam dan suka bermain dengan perasaan dan hari ini waktu yang bermain dengan perasaan gw, dan ini nyata. Sebuah kenyataan yang harus gw terima dengan lapang dada sebagai bentuk penghargaan atas cinta :')

Sungguh enggak gw sangka, padahal pagi ini gw bangun tanpa ada pertanda apapun mengenai apa yang akan terjadi hari ini. Seperti biasa gw bangun pagi, begitu buka mata gw langsung me time. Saat me time pagi ini enggak tahu kenapa gw tiba-tiba menagis dan akhirnya pagi ini me time berbuah air mata hehehehe :') selama me time sepertinya otak ini mengarahkan memori dan kognisi ke saat ayang akan pergi nanti, maka dari itu sms selamat pagi yang gw kirim ke ayang di sela-sela me time hari ini sangat dingin hanya berisi kata 'pagi' tanpa ada embel-embel tambahan kata ataupun emoticon dan smiley. Enggak tahu rasanya hari ini sangat enggan rasanya diri ini untuk bercengkrama dengan ayang, apa yang terjadi ini mungkin aja bisa dibilang bentuk withdrawal atau deny gw terhadap fakta nyata yang nanti akan terjadi; yang tidak lain dan tidak bukan adalah ayang akan pergi :'(

Tapi sungguh semua itu gw coba buat terima, karena gw cinta dan sayang sama ayang jadi apapun konsekuensinya akan gw tanggung. Termasuk ditinggal pergi dan kemudian menunggu ayang kembali. Secara enggak langsung kesiapan gw untuk menerima ayang pergi udah mulai gw bentuk saat ayang pertama kali bilang ke gw kalau dia akan melanjutkan studi ke korea dan sungguh, enggak peduli siap atau enggak, sesungguhnya gw harus siap. Enggak percaya rasanya gw sedang menjalani saat-saat akhir sama ayang sebelum sampai akhirnya nanti kita berdua akan berpisah dan semakin jauh. Yaah mungkin memang sudah jalannya dan waktu juga tanpak sudah mengatur alurnya. Jadi ya sudah gw berusaha siap sesiap mungkin. :')

Selesai me time, gw bergegas untuk keluar kamar. Menghirup udara segar, agar setidaknya gw bersemangat untuk menjalani hari ini :) walau tampaknya memang enggak lama lagi waktu gw untuk bisa bersama dengan ayang. Tapi gw percaya kok kalau gw bisa lalui semuanya dengan baik :) gw percaya gw bisa hehehe dan begitu mandi, biasanya gw suka bernyanyi atau bersenandung dan secara otomatis lagu 'karna ku sanggup'-nya Agnes Monica terlontar dari mulut gw hahaha enggak tahu apa mungkin itu bentuk kesiapan gw menerima kepergian ayang kelak? hmm mungkin tapi tak tahulah karena memang semua tampak belum jelas pagi ini.

Selesai mandi gw bergegas untuk masuk ke kamar dan kambali menikmati hari libur kedua ini dan sungguh gw hanya merasa kosong, dan selama di kamar siang ini radio bantu gw untuk tidak mikir ngalor-ngidul hahaha tapi sialnya sepertinya radio ini bisa membaca perasaan deh... Masa semua lagu yang diputar bertemakan perpisahan hahaha enggak ada tema lain apa ya sedih juga si dengarnya karena itu sangat membuat gw cukup memikirkan bayangan masa depan yang nyatanya tinggal dua bulan kurang akan terjadi dan mau enggak mau, siap enggak siap akan gw hadapi. Dengar radio sampai agak sore sampai akhirnya semuanya terhentikan oleh adanya sms masuk di Hp.

Saat gw hentikan alunan musik dati radio, ternyata di luar dugaan ayang yang sms gw dan bertanya apakah besok rabu kami jadi jalan atau tidak. Ayang bertanya lagi, padahal setahu gw kemarin ayang sudah bilang secara langsung melalui perbincangan di telpon. Ayang bilang kalau dia sedang malas berpergian. Ayang bilang dia capek karena mungkin akan banyak kegiatan. Maka dari itu ayang bilang bahwa acara jalan rabu depan dibatalkan, dan gw hargai serta terima keputusan ayang, karena enggak mungkin gw paksakan kehendak pribadi gw kalau ayang memang enggak mau. Tapi sore hari ini ayang kembali bertanya dan akhirnya kami putuskan untuk berbincang sejenak via sms dan akhirnya jadilah kami sepakat untuk tetap jalan rabu yang akan datang (lusa) dengan menjemput ayang ke kampus terlebih dahulu.

Lepas dari berbalas sms semua tampak sunyi. Ayang kembali larut di dalam kesibukkannya. Entah buat kue, beres-beres rumah, atau mungkin malah belajar enggak tahu lah tapi yang pasti sore menjelang malam hari ini ayang absen dari samping gw (baca: layar Hp) hahaha dan selama itu gw hanya bisa mengisi waktu gw dengan nonton tv, menikmati aneka suguhan kartun sore dan beberapa sitkom yang diputar di berbagai channel hahahaha yaaah gini lah kerjaan gw kalau lagi libur. Suka enggak tentu arahnya hehe lebih banyak magernya jadi ya kaya gitu daah maklum aja yaaak wkwkwk :p

Sampai akhirnya menjelang malam hari ayang tiba-tiba nelpon hihi nyaris lewat tuh telponnya karena gw lagi asyik bantu bokap ngisntall software dan aplikasi baru di komputer depan di luar kamar. Tapi untung gw sempatkan diri untuk main ke kamar sembari install jadi panggilan malam ini enggak lewat hehehe begitu gw angkat kembali suara ayang gw dengar. Sangat menentramkan perasaan. Sungguh rasanya seperti memang ayang benar-benar ada di samping gw, seperti kami sedang menatap dan berbincang berdua. Ayang nelpon untuk membicarakan kepastian mengenai acara pergi rabu nanti dan ayang juga berbincang banyak hal seputar kuliahnya. Tapi saat sedang berbincang tampaknya pulsa ayang habis jadi mendadak perbincangan terputus. Padahal jujur gw belum utarakan perasaan. Gw mempunyai feeling yang harus gw sampaikan ke ayang. Maka dari itu gw pinjam Hp nyokap yang dulu adalah Hp gw hahaha untuk nelpon balik ayang.

Saat perbincangan kedua bisa kami lakukan, saat itulah gw utarakan kalau sebenarnya gw takut kalau ayang harus pergi jauh untuk waktu yang lama. Perasaan gw tersampaikan sudah. Tapi rupanya ayang juga ingin menyampaikan sesuatu. Sebuah konsekuensi yang enggak pernah gw duga sebelumnya. Ayang mengatakan kalau nanti dia pergi, hubungan gw dan ayang (relationship) ini harus diakhiri. Ayang enggak mau konsentrasi kuliah gw dan dia terganggu. Ayang minta ini karena takut selama dia di sana dia enggak bisa mendapatkan intimacy layakanya saat ini dia ada di sini. Sungguh permintaan yang berat. Jujur tangis gw meledak seketika saat ayang bilang 'nanti kalau aku pergi kita putus ya yaang' dengan nada yang terkesan enggak tega karena ayang pun sebenarnya sayang sama gw tapi keadaan yang memaksa dia untuk mengambil keputusan ini.

Selama perbincangan gw berbincang dengan nada yang terisak-isak (memalukan? Biar gw enggak peduli. Bagaimana mungkin gw bisa tetap senyum di saat orang yang gw sayangi akan pergi dan minta gw untuk putus?). Ayang tampak sangat mengerti perasaan gw. Secara perlahan dia coba jelaskan maksud dan tujuan kenapa harus diakhiri untuk sementara. Ayang cuma mau selama berpisah kami berdua fokus dengan studi. Ayang mau semua yang terbaik untuk kepentingan bersama. Ayang bilang walau putus, kalau memang sayang saat pulang nanti cinta akan bersemi kembali. Ayang yakin akan hal itu. Gw coba buat menerima. Gw coba untuk hapus air mata. Gw sadari waktu yang gw punya untuk bersama dengan ayang tidaklah lama. Gw tekadkan dalam hati, gw akan berikan saat-saat yang indah untuk ayang :)

Setelah ayang berbicara panjang lebar, dan coba menenangkan gw yang mungkin shock dengan adanya keputusan final macam itu. Gw cuma minta satu hal sama ayang. okelah enggak apa-apa kami putus. tapi gw harap dengan sangat ayang untuk enggak ngelupain gw. Mau dimana pun ayang berada, di belahan dunia manapun. Apa yang sudah dan akan kita jalani sampai saatnya dia pergi, gw mohon untuk tetap diingat. Ayang bilang 'iyaa' dia janji enggak akan pernah melupakan gw. Tampaknya saat perktaan ini di dengar bukan cuma gw yang menangis, sepertinya jauh di sana ayang pun menangis. Sepertinya sama-sama merasa tidak berdaya melawan kuasa dan kakuatan waktu. Ayang bilang sama gw. Semua ini hanya masalah waktu, kalau memang jodoh kami pasti akan kembali bertemu.

Sejenak gw coba untuk tarik nafas panjang, gw coba untuk sadar diri terima kenyataan. Enggak ada hal lain yang bisa gw lakukan untuk menentang keputusan dewa waktu. Akhirnya gw bisa agak tenang mendengar ayang berjanji untuk tetap mengingat gw. Gw yang mungkin bukan siapa-siapa di mata banyak orang, mendapat perhatian istimewa dari seorang Virgine, karena itu aku jatuh cinta dengannya. sebelum perbincangan berakhir gw sempat lontarkan kalimat, 'makasi ya yaang buat semuanya' dan ayang tertawa dia bilang, 'hahaha masih lama yaang kita jalanin dulu aja semuanya sampai dengan saatnya tiba nanti'. Dewasa sekali yaa, bila dibandingkan mungkin gw kalah dewasa dari segi cinta ehehehe yaaag semua memang nyata. Semua harus dihadapi. Kalai memang itu adalah jalan terbaik untuk kita, baikalah aku terima :) tidak lama setelah itu perbincangan pun diakhiri. Awalnya perasaan yang campur aduk kini berakhir sudah, sudah banyak yang kami lalui bersama, yang nyata memang akan terjadi jadi untuk apa ditakuti. Yang ada itu harus dihadapi. Teman-teman dan dek Ayu pun mengatakan hal iti hari ini. Setelah berbincang kami sempat berbalas sms selama beberapa saat sampai akhirnya malam menjemput jiwa untuk terpisah dari raga :)

:) senyum... Mungkin itu adalah ekspresi terbaik yang bisa gw simpulkan untuk hari ini. Enggak tahu apakah gw harus terus menangis atau tidak. Enggak tahu... Tapi yang jelas sepertinya gw enggak akan nangis. Gw enggak mau buat ayang sedih. Jika memang harus berakhir, berakhirlah toh cinta dan rasa sayang akan tetap mengalir, dan waktu bisa saja mempertemukan kami kembali kelak suatu hari nanti :) terima kasih Tuhan atas semua kebenaram di hari ini. Terima kasih untuk hidup, terima kasih untuk waktu yang sudah membuat cinta menjadi semakin dewasa. Terima kasih untuk segalanya. Terima kasih karena hari ini hati sudah bisa berbicara, tidak ada lagi yang kami tutupi. Untuk teman-teman juga terima kasih. Mulai saat ini gw akan sangat membutuhkan kalian hehehe kalian cinta kedua gw yang enggak akan pernah hilang, karena teman datang silih berganti hihihi :)

dan untuk ayang... Terima kasih karena semua sudah kamu beritahukan di awal, terima kasih sudah bisa memberikan semua yang terbaik untuk saat ini, maaf kalau selama ini aku egois, atau suka tampak cengeng di matamu hehehe maaf juga kalau selama ini aku tampak menyebalkan hehehe :p keputusan yang kamu buat aku terima dengan lapang dada, kamu benar... Semua ini hanya masalah waktu. Tidak terlalu penting apakah kita terikat atau tidak. Semua perubahan memang tetap akan terjadi. Secara fakta kita memang akan semakin jauh. Jadi aku rasa putus bukanlah ide yang buruk hihi aku terima semuanya, aku harap janji yang kamu katakan untuk tidak pernah melupakan aku dimana pun kamu berada sungguh kamu hayati sepenuh hati hihihi ayaaang apapun kamu, bagaimana pun kamu sama aku... Aku... Tetap cintai kamu. Sampai kapan pun dan itu akan tetap seperti itu hihi I love you much ayaang kiss kiss :* memang tidak lama lagi kita akan berpisah tapi aku tetap berharap semoga esok lebih baik dengan atau tanpamu hihi baiklah ayang aku siap untuk melepas kepergianmu... I keep that promise :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar